Karma,Pesugihan Babi Kresek, yang gila harta
Berawal dari persaingan dagang antar Kamto dan Diran.Kamto
memang sudah lebih dulu membuka usaha warteg bersama Tarmi,istrinya.Tiga tahun
kemudian Diran yang notabene masih kerabat Kamto ikut-ikutan juga membuka
warteg di depan rumahnya yang kebetulan letaknya berseberangan dengan rumah
Kamto.
Mulanya,Supinah,istri Diran tidak setuju dengan ide suaminya itu.Tapi
Diran tetap bersikeras dengan niatnya itu.
‘’Nggak enak
gimana,Bune?La...kan kita tidak pake duit dia.Ndak pinjam modal dari dia.Lagi
pula kan jalan raya.Jadi kita bebas mau buka usaha apa aja,’’kilah Diran,ketika
Supinah mencoba melarangnya.
‘’Bukan begitu
maksudku,Mas.mbok ya kalau mau usaha cari usaha yang lain,jadi ndak
mencolok.Ingat,Mbakyu Tarmi itu kan masih sepupumu,’’ujar Supinah menjelaskan
keberatannya.
Kalau bukan warteg
lantas aku mesti buka usaha apa?buka bengkel,aku kan bukan montir.karena
sampean itu pintar masak dan meracik bumbu,jadi kukira Cuma usaha itulah yang
paling cocok!’’jawab Diran.
Supinah tahu benar
watak suaminya itu.Dia memang tipe lelaki yang keras kepala.Sukar untuk
membantah keinginannya hingga akhirnya dia mengalah dan ikut-ikutan membuka
warteg,meskipun dia tahu kalau sudah ada Warteg Soponyono milik Kamto di seberang rumahnya.
Akan halnya Kamto
selama tiga tahun dia membuka warteg,hasilnya cukup lumayan,keadaan ekonominya
sudah terangkat.karena letaknya di tepi jalan utama,yaitu di jalan Lintas Timur
Sumatera yang dilalui oleh banyak kendaraan,tidak heran kalau pelanggannya
cukup banyak.Yang makan di warung Kamto tidak hanya supir truk dan bus,tetapi
para penumpang juga ikut makan disana.
Kamto sebenarnya
sama sekali tidak punya bakat dagang.Kesehariannya selama ini di habiskan di
kebun coklat yang tak seberapa luas yang letaknya tak jauh dari rumahnya.Apa
lagi Kamto yang Cuma sampai kelas 4 SD yang tak mengerti soal hitung
menghitung.Beruntung istrinya Tarmi meskipun Cuma lulusan SMP tetapi dia
memiliki jiwa usaha yang tinggi.Dengan bekal pengalamannya sejak kecil membantu
ibunya berjualan nasi pecel di Terminal Bandar Jaya,Tarmi berhasil mengajak
Kamto untuk mencoba peruntungan membuka warteg kecil-kecilan di depan
rumahnya.Mulanya tentu saja Kamto menolak,karena memang dia sama sekali tidak
punya pengalaman apa-apa.
‘’Alaaah....sampean
ini ada-ada saja Bune,’’gerutu Kamto,ketika Tarmi meminta uang hasil penjualan
coklatnya untuk digunakan sebagai modal membuka warung.
‘’Aku kan Cuma
petani yang bisanya Cuma pegang cangkul dan jemur coklat.mana bisa aku memasak
dan memilih bahan makanan!’’
Tarmi kontan
tersenyum geli mendengar gerutuan suaminya itu.
‘’Lho aku kan ndak nyuruh sampean jadi tukang belanja sayur
dan memasak?aku Cuma minta uang untuk modal.Selanjutnya soal lain serahkan
padaku,’’ucap Tarmi seraya matanya mengerling genit ke arah Kamto.
Beruntung Kamto saat
itu menuruti kehendak istrinya.Kalau tidak,barangkali kehidupan mereka tidak
semakmur sekarang.Dalam kurun waktu dua tahun saja rumah yang semula terbuat
dari papan kini sudah berganti dengan tembok dan berlantai keramik.Lampu penerangan
sudah tidak lagi menggunakan petromak yang berbahan bakar minyak tanah yang
makin lama makin mahal ,tetapi kini sudah berganti listrik prabayar.Memasak pun
sudah menggunakan kompor gas.
Kamto sendiri sudah
tidak lagi pergi ke ladang karena sudah dijualnya untuk menambah modal.Pokokya
kini Kamto sudah benar-benar berubah total dalam kesehariannya.Dia tidak lagi
bercelana kolor dirumah,tetapi sudah bercelana jeans dan doyan nonton acara
sepakbola di televisi.
Berbeda dengan
Tarmi,istrinya.Perempuan ini penampilannya tetap sederhana seperti dulu,dia
tidak mau neko-neko.Dia tidak mau melihat Kamto yang cemburuan itu sampai
menegurnya dan menduga macam-macam.
Tetapi belakangan
ini ceritanya jadi lain.Sejak Diran ikut-ikutan membuka warung nasi di seberang
jalan yang tidak jauh dari rumahnya,penghasilan warteg Kamto kini semakin lama
semakin berkurang karena pelanggannya tidak lagi seramai dulu.Bahkan sebagian
pelanggannya dilihat malah pindah ke warung Diran.
Melihat kenyataan
ini tentu saja Kamto jadi uring-uringan.Kini tak hentinya ia menggerutu dan
sesekali mengeluarkan kata makian yang ditujukan kepada Diran saingannya itu.
‘’Diancuk...dasar
Diran sialan! Beraninya dia menyaingi aku dan mengambil langgananku!’’makinya
dengan geram.
‘’Sudahlah ,Pakne.tidak perlu memaki begitu,sabar
saja,rezeki sudah di atur oleh Gusti Allah.Usaha itu ada pasang surutnya.Ada
saatnya ramai,ada saatnya sepi,’’ucap Tarmi berusaha meredakan emosi suaminya.
‘’Tapi Bune....ini
kan semua gara-gara Diran sialan itu.Coba kalau dia tidak ikut-ikutan membuka
warteg seperti kita,Warteg kita tidak akan jadi sepi seperti sekarang ini.Aku
ndak terima...pokoknya aku harus cari jalan bagaimana supaya wartegnya Diran
itu jadi bangkrut!’’
‘’Sudahlah
Pakne...gak usah macem-macem.Sebaiknya kita syukuri saja apa yang kita alami
saat ini.Yang penting kita masih punya pelanggan meskipun sedikit.’’kembali
Tarmi mencoba mewejangi suaminya yang sedang kalap itu.
Tetapi Kamto yang
memang tidak punya ilmu dan iman itu tak menggubris nasehat istrinya.Jiwanya
yang polos itu kini telah dirasuki dendam.Diam-diam dengan alasan mau ketempat
temannya dia pergi menemui seorang dukun.Pada sang dukun di utarakan maksud
kedatangannya.
‘’Maaf nak
Kamto...kalau kau bermaksud untuk menghancurkan orang lain aku tidak bisa
menolongmu.Karena aku tidak sampai hati membuat orang jadi sengsara.Tetapi
kalau kedatanganmu ini mencari kekayaan,maka aku bisa membantumu,’’kata sang
dukun.
‘’Maksud
Mbah....?’’tanya Kamto tak mengerti.
Sang dukun
tersenyum.
‘’Disini tempatnya
orang-orang yang hendak mencari pesugihan,bukan tempat orang yang mau balas
dendam.kalau kau ingin mencari kekayaan ,maka aku bisa membantumu,’’jelas sang
Dukun.
‘’Jadi
kaya?Duh,siapa sih yang tidak mau jadi orang kaya?Batin Kamto.
Bukankah orang kaya
itu dihormati dan di segani orang?Terbayang di mata Kamto harta yang berlimpah
hidup senang tanpa harus bekerja keras.Maka tanpa berpikir dua kali Kamto
segera mengikuti segala petunjuk dan persyaratan yang diajukan oleh sang
dukun,apalagi persyaratan yang di ajukan oleh sang dukun tidak terlalu sulit
untuk dijalaninya.
Singkat cerita Kamto
melakukan pesugihan Badul Kresek,namun tanpa sepengetahuan istrinya.Tetapi saat
Kamto pergi sendiri tengah malam untuk melakukan ritual Tarmi merasa curiga.Dan
kecurigaan Tarmi semakin kuat manakala pada suatu malam dia melihat seekor babi
keluar dari pintu belakang rumahnya.
Keesokan harinya
Taarmi menginterogasi suaminya dan menyuruh Kamto untuk segera meninggalkan
perbuatannya itu.Namun Kamto sudah kadung berteman dengan Iblis,menolak
perintah istrinya tersebut.
‘’Pokoknya Bune
tenang saja.Aku kan...tidak mesti mengorbankan nyawa orang lain.Lagi pula harta
yang kudapat kan bisa kita nikmati bersama,’’jawab Kamto tanpa ekspresi.
Alasan yang di
kemukakan Kamto justru menambah sakit hati Tarmi.Akibatnya Tarmi segera pergi
meninggalkan Kamto dan kembali ke rumah orang tuanya di Tegal.Baginya lebih
baik hidup sengsara dari pada hidup manusia sesat seperti Kamto.
Dasar manusia budak
iblis laknat!Ditinggal istrinya tak membuat Kamto sedih.Malah sebaliknya dia
bersyukur.Karena dengan demikian dia merasa laluasa menjalankan lelakunya tanpa
ada yang mengganggu.
Kini Kamto jadi
orang kaya.Dalam tempo singkat dia sudah bisa membangun rumahnya jadi
bertingkat,lengkap dengan isinya yang mewah dan mahal.Keadaan Kamto itu
sebenaarnya membuat orang di sekitarnya merasa curiga.Darimana dia mendapatkan
uang?karena Kamto tidak bekerja.Sedangkan wartegnya sudah lama tutup sejak
istrinya pergi.
Mereka menduga kalau
Kamto telah melakukan pesugihan .Apalagi belakangan ini warga sering kehilangan
uang.Terlebih Diran sering mengalami nasib yang sama.Uang simpanannya selalu
berkurang sedikit demi sedikit.Tetapi meskipun begitu warga belum ada yang
berani bertindak,karena sejauh ini mereka belum menemukan bukti yang
nyata.Mereka berpendapat,biasanya pesugihan selalu memakan korban,tetapi hal ini
tidak pernah terjadi.Baik yang dialami keluarga ataupun waraga.
Rupanya meski
lugu,Kamto termasuk beruntung.Karena dukun yang di temui Kamto termasuk orang
yang masih punya nurani.Pesugihan yang diberikan sang dukun kepada Kamto tidak
harus memakan korban jiwa manusia.
‘’Kau cukup memberi
makan seekor ayam cemani hitam pada peliharaanmu itu setiap malam jum’at,’’kata
sang dukun pada Kamto.Persyaratan yang tidak terlalu sukar itu membuat Kamto
merasa aman dan nyaman melakukan ritualnya.Karena itu lembaran rupiah selalu
lancar di terimanya setiap malam jumat.Sekarang Kamto sudah merasa senang
dengan apa yang telah dicapainya selama ini.
‘’Sekarang Diran
tidak mungkin lagi bisa menyaingi aku.berapapun penghasilan wartegnya setiap
hari maupun setiap bulan belum seberapa jika di bandingkan dengan yang
kudapat,’’desis Kamto Bangga.
Tetapi rasa bangga
yang berlebihan telah membuatnya lupa diri.Dia lupa mengontrol binatang
peliharaannya itu hingga lepas kembali.Dia lupa memberitahu pada binatang
peliharaannya itu tempat mana yang harus didadtangi selanjutnya.
Malam itu Babi
Kresek peliharaannya mendatangi rumah Haji Suwito di daerah Gunung Sugih.Haji
Suwito yang tengah berzikir di ruang tengah rumahnya,tiba-tiba menghentikan
zikrnya karena telinganya mendengar suara mencurigakan di belakang
rumahnya.Dengan langkah perlahan dia berjalan ke belakang rumahnya dan membuka
pintu.
Astaghfirullah! Haji
Suwito terkejut sekali melihatnya.Dilihatnya seekor babi sedang mengendus-endus
daun jendela kamarnya.Sambil melafalkan ayat kursi,Haji Suwito mengendap-endap
mendekati babi itu,lalu dengan sigap dia menyabetkan tasbihnya berulang kali ke
tubuh babi itu.Sang babi pun jatuh tersungkur.Sambil meringkik babi itu
terguling-guling lalu kabur dengan tertatih-tatih karena kakinya yang pincang.
Mendengar suara
gadauh tetangga pun terbangun dan segera keluar rumah ingin mengetahui apa yang
terjadi.
‘’Ada apa pak
Haji...?’’tanya seorang warga.
‘’Aku melihat seekor
babi.setelah kupukul dia lari kearah kobon kopi,’’jawab Haji Suwito.Tanpa
komando warga pun segera melakukan pengejaran.Babi yang larinya tidak sempurna
itu segera tertangkap oleh warga.Tanpa ampun warga segera membantai babi itu
hingga mati.
Seiring dengan
kematian babi itu,di rumah Kamto terjadi peristiwa yang musykil.Saat Kamto
membuka lemari tempat menyimpan uang dilihatnya isinya sudah kosong.Kamto
menjerit histeris.Dia berlari keluar rumah sambil berteriak-teriak uangnya
hilang.
Pada setiap orang
yang berpapasan dengannya ia selalu bertanya,’’Uangku hilang,kau yang
mengambilnya ya...?’’
Perbuatan itu
dilakukan berhari-hari tanpa kenal lelah.Warga yang menyaksikan kejadian yang
mengenaskan itu hanya sanggup mengucap istighfar.Tapi ada juga yang kesal dan
berteriak gila...gila...!ya,Kamto memang sudah menjadi gila akibat perbuatannya
yang gila harta,akhirnya dia jadi gila sungguhan.
Bila Anda bertemu
dengan seorang Lelaki berusia tigapuluhan dengan pakaian dekil lalu ia bertanya
pada anda,’’Kau mengambil uangku ya,?’’Dia mungkin Kamto lelaki malang.
0 Response to "Karma,Pesugihan Babi Kresek, yang gila harta"
Posting Komentar
Komentar Anda Difilter, Komentar Spam Akan Segera Dihapus